Kunjungan Edukatif ke Hotel Bintang Lima
Praktek sekolah di kejuruan tidak akan mumpuni jika ilmu terkait tidak terikat. Dapat dipastikan bahwa sekolah kejuruan sangat mengutamakan sentral dari bidang yang dituju. Meskipun sistem belajar di sekolah sangat proper, tak cukup ilmu sekadar saja bagi siswa-siswi SMK. Mereka membutuhkan wawasan yang lebih tinggi sebagai bekal di kemudian hari. Sebagai bentuk keaktifan siswa, pada dasarnya perlu fasilitas yang memadahi pula dari pihak pengajar.
Sebagai siswa-siswi SMK yang masih memiliki pengetahuan dasar, sebelum terjun ke dunia industri yang nyata, kerap diajarkan sedikit tidaknya tata cara hospitality bekerja di dunia perhotelan sebelum tiba saatnya menerapkan dengan benar pada masa training. SMK Pariwisata Harapan telah memfasilitasi siswa-siswinya untuk mendapatkan pengalaman dengan terjun menjadi daily worker di beberapa hotel. Tak hanya sekedar untuk mencari pengalaman di luar sekolah, tetapi yang lebih penting untuk melatih mental sebelum memasuki masa training. Melalui hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengalaman sangat penting.
Selain itu, SMK Pariwisata Harapan juga memberikan kesempatan untuk terjun ke industri dengan melakukan kunjungan edukatif ke hotel bintang lima terbaik di Bali. Kegiatan ini merupakan serangkaian dari aktivitas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Kebekerjaan yang dilakukan oleh kelas XI kompetensi Keahlian Kuliner dan Perhotelan. Adapun tujuannya ialah untuk melihat gambaran nyata bagaimana budaya kerja industri dan lebih mempersiapkan mental siswa-siswi sebelum memasuki dunia kerja saat training. Kunjungan ini tentu memberikan experience yang nyata karena untuk mencetak lulusan SMK yang siap kerja, tidak hanya perlu kemampuan bahasa, keterampilan dijurusan namun lebih kepada kesiapan mental siswa-siswinya. Bahasa dapat dilatih, keterampilan dapat dibiasakan namunmental siap kerja dan pantang menyerah harus sedari dini dibangun melalui beberapa proses.
Hotel yang dikunjungi ialah The Stones di Legian, Ramada Encore di Seminyak, dan Conrad di Nusa Dua. Di sini siswa-siswi diberikan kesempatan untuk bertanya dan membandingkan hal yang telah dipelajari saat di sekolah dan yang ada dihotel, baik itu mengenai budaya kerja ataupun SOP di hotel tersebut. Hal ini kemudian memberikan gambaran nyata dari aktivitas hotel serta pengetahuan yang lebih kepada siswa. Mariani Putri, siswi kelas XI KL 1 yang terlibat dalam kegiatan kunjungan ini menyatakan bahwa kami juga di dorong untuk lebih meningkatkan soft skill kami salah satunya tidak takut untuk berkomunikasi. Respons dari hotel pun sangat welcome terhadap kunjungan edukatif yang dilakukan oleh sekolah. Salah satunya adalah dari hotel Conrad, Nusa Dua. Siswa-siswi diberikan pemaparan materi seputar hotel khususnya pada bidang hospitality yang mendalam, adanya tanya jawab dengan setiap Head Departement mengenai SOP, Budaya kerja dan kendala disetiap departmentnya. “Hal terpenting yang harus dipersiapkan dengan lebih matang saat kalian memasuki hotel ialah mental, expertise, professionality and language speaking with confidently. Terdengar mendasar, tetapi di industri poin-poin tersebut harus konsisten dilakukan” ungkap ibu Ni Luh Putu Ariyanti, sebagai Learning and Development Manager hotel Conrad, Nusa Dua menyampaikan bahwa. Ibu Ariyanti merupakan salah satu alumni SMK Pariwisata Harapan yang saat ini sukses di posisi salah pinpinan di hotel Conrad. Beliau menanggapi bahwa dirinya sangat bangga melihat siswa-siswi dari SMK Pariwisata Harapan yang dahulu tempatnya belajar, sekarang menjadi lebih aktif dalam kegiatan menggali ilmu ke industri.
Dengan pelaksanaan kunjungan edukatif ke hotel bintang lima ini, maka segala hal yang terikat dengan hospitality dan budaya kerja akan terasa jauh lebih bermafaat karena dapat membentuk mental siswa-siswi sebagai perkerja keras dan siap bersaing di dunia kerja. Sebagai pencetak generasi muda di bidang pariwisata dan teknologi, SMK Pariwisata Harapan selalu menggali bakat dan talenta siswa-siswinya melalui berbagai macam proses kegiatan sebagai support carrer di mereka kedepannya sebagai calon leader generasi muda di masa depan pada bidang tourism industry.